Di Mana Monumen Djuanda Berada?|Djuanda: Sosok di Balik Wawasan Nusantara
2024-07-13Di Mana Monumen Djuanda Berada dan Apa Signifikansinya?
Di Mana Monumen Djuanda Berada dan Apa Signifikansinya? Monumen ini terletak di kawasan Tugu Pahlawan Surabaya, Jawa Timur. Sebagai monumen yang didedikasikan untuk pahlawan nasional Djuanda Kartawidjaja, kehadirannya memiliki arti penting bagi sejarah Indonesia.
Signifikansi Monumen Djuanda:
Aspek | Signifikansi |
---|---|
Lokasi | Menempatkan Djuanda di antara pahlawan-pahlawan lain di Tugu Pahlawan. |
Deklarasi Djuanda | Mengabadikan perjuangan Djuanda dalam Deklarasi Djuanda 1957. |
Nasionalisme | Menjunjung tinggi nasionalisme dan kedaulatan maritim Indonesia. |
Warisan Sejarah | Menjadi simbol perjuangan dan dedikasi Djuanda untuk Indonesia. |
Djuanda Kartawidjaja:
Djuanda Kartawidjaja lahir pada tahun 1911 dan meninggal pada tahun 1963. Beliau adalah seorang politikus, diplomat, dan Perdana Menteri Indonesia. Deklarasi Djuanda yang diumumkannya pada tahun 1957 menetapkan laut territorial Indonesia seluas 12 mil laut yang diukur dari garis pangkal lurus yang menghubungkan titik-titik terluar pulau-pulau di sekeliling wilayah Indonesia, termasuk jarak di seberang mulut-mulut teluk. Deklarasi ini sangat penting bagi kedaulatan maritim Indonesia.
Pengunjung:
Monumen Djuanda terbuka untuk pengunjung. Patung Djuanda berdiri tegak dengan pose berpidato. Di sekelilingnya terdapat taman yang asri. Monumen ini menjadi salah satu tempat wisata sejarah yang menarik di Surabaya.
Catatan:
Djuanda adalah salah satu pahlawan nasional yang patut dikenang. Monumen ini menjadi pengingat bagi kita akan perjuangannya untuk kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia.
Apa yang Terjadi pada Kabinet Djuanda pada Tahun 1957-1959?
Berikut adalah tabel ringkasan tentang apa yang terjadi pada Kabinet Djuanda pada tahun 1957-1959:
Aspek | Deskripsi |
---|---|
Pembentukan | Kabinet Djuanda dibentuk pada tanggal 9 April 1957 dengan program kerja yang disebut dengan "Rencana Djuanda". |
Program Kerja | Program kerja Kabinet Djuanda fokus pada 3 bidang yaitu; |
* Bidang Ekonomi : | |
* Stabilitas ekonomi | |
* Pembangunan ekonomi | |
* Pemerataan ekonomi | |
* Bidang Sosial : | |
* Pemulihan keamanan dan ketertiban | |
* Peningkatan kesejahteraan rakyat | |
* Pemulihan persatuan dan kesatuan bangsa | |
* Bidang Politik : | |
* Pemulihan demokrasi | |
* Pengamalan Pancasila | |
* Penataan hubungan antara pusat dan daerah | |
Kebijakan Utama | |
* Deklarasi Juanda (13 Desember 1957) : Menyatakan laut di sekitar, di antara, dan menghubungkan pulau-pulau Indonesia menjadi wilayah kedaulatan Indonesia. | |
* Nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda. | |
* Penanggulangan PRRI/Permesta. | |
* Pemulihan ekonomi melalui sistem ekonomi terpimpin. | |
* Peningkatan peran Indonesia dalam forum internasional. | |
Pencapaian | |
* Deklarasi Juanda diakui dunia internasional melalui Konferensi PBB tentang Hukum Laut tahun 1982. | |
* Berhasil meredam gerakan separatis PRRI/Permesta. | |
* Kondisi ekonomi mulai membaik. | |
* Peran Indonesia dalam forum internasional semakin meningkat. | |
Akhir Jabatan | Kabinet Djuanda berakhir pada tanggal 10 Juli 1959 dan digantikan oleh Kabinet Karya. |
Catatan | |
* Perjalanan Kabinet Djuanda tidak selalu mulus. | |
* Kritikan dan konflik politik terus mewarnai kiprah kabinet ini. | |
* Namun, sumbangsih dan pencapaian Kabinet Djuanda patut dihargai. |
Semoga informasi ini bermanfaat!
Kapan Djuanda Menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia?
Djuanda Kartawidjaja menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia selama dua periode, yaitu:
- Periode Pertama: 9 April 1957 - 9 Juli 1959
- Periode Kedua: 9 Juli 1959 - 6 Maret 1962
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan masa jabatan Djuanda sebagai Perdana Menteri Indonesia:
Masa Jabatan | Tanggal Mulai | Tanggal Selesai |
---|---|---|
Periode Pertama | 9 April 1957 | 9 Juli 1959 |
Periode Kedua | 9 Juli 1959 | 6 Maret 1962 |
Selama menjabat sebagai Perdana Menteri, Djuanda dikenal dengan kebijakannya yang dikenal sebagai "Deklarasi Djuanda" pada tahun 1957. Deklarasi ini menyatakan bahwa laut territorial Indonesia meliputi semua perairan di sekitar, di antara, dan di dalam kepulauan Indonesia, yang lebarnya 12 mil laut dari garis pangkal lurus yang menghubungkan titik-titik terluar pada pulau-pulau terluar pada garis dasar yang lurus yang menghubungkan titik-titik terluar pada pulau-pulau terluar pada garis dasar yang lurus yang menghubungkan titik-titik terluar pada pulau-pulau terluar pada garis dasar yang lurus yang menghubungkan titik-titik terluar pada pulau-pulau terluar pada garis dasar yang lurus yang menghubungkan titik-titik terluar pada pulau-pulau terluar. Deklarasi Djuanda merupakan tonggak penting dalam sejarah maritim Indonesia, karena menandai perluasan wilayah laut Indonesia dan menegaskan kedaulatan Indonesia atas laut tersebut.
Selain Deklarasi Djuanda, Djuanda juga dikenal sebagai seorang ekonom yang mumpuni. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan pada tahun 1950-1951 dan 1953-1955. Sebagai Menteri Keuangan, Djuanda berhasil mengatasi krisis ekonomi yang dihadapi Indonesia pada saat itu.
Djuanda meninggal dunia pada 7 November 1963 pada usia 54 tahun. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Mengapa Deklarasi Djuanda 1957 Sangat Penting Bagi Indonesia?
Deklarasi Djuanda 1957 merupakan sebuah pernyataan yang sangat penting bagi Indonesia. Deklarasi ini menyatakan bahwa laut teritorial Indonesia meliputi laut di sekitar, di antara, dan di antara pulau-pulau Indonesia, serta menghubungkan pulau-pulau tersebut sebagai satu kesatuan wilayah Indonesia.
Manfaat Deklarasi Djuanda 1957:
No. | Manfaat Deklarasi Djuanda 1957 |
---|---|
1. | Menyatakan kedaulatan Indonesia atas laut di sekitarnya, termasuk laut di antara pulau-pulau dan menghubungkan pulau-pulau tersebut. |
2. | Memperluas wilayah Indonesia menjadi tiga kali lipat dari sebelumnya. |
3. | Menjamin kedaulatan Indonesia atas sumber daya alam di laut, seperti ikan, minyak, dan gas bumi. |
4. | Meningkatkan keamanan dan stabilitas wilayah Indonesia. |
5. | Memperkuat posisi Indonesia sebagai negara maritim. |
Tabel 1: Luas Wilayah Indonesia Sebelum dan Sesudah Deklarasi Djuanda 1957
Wilayah | Luas Sebelum Deklarasi Djuanda (km²) | Luas Sesudah Deklarasi Djuanda (km²) |
---|---|---|
Daratan | 1.904.569 | 1.904.569 |
Perairan | 700.000 | 2.931.873 |
Total | 2.604.569 | 4.836.442 |
Kesimpulan:
Deklarasi Djuanda 1957 merupakan tonggak penting bagi Indonesia sebagai negara maritim. Deklarasi ini menegaskan kedaulatan Indonesia atas laut di sekitarnya, memperluas wilayah Indonesia, menjamin kedaulatan Indonesia atas sumber daya alam di laut, meningkatkan keamanan dan stabilitas wilayah Indonesia, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara maritim.